Hal ini tecermin dari hasil survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 25 Januari - 4 Februari 2023. Sebanyak 70,2 persen responden masih menyatakan kepercayaan mereka terhadap perusahaan media. Adapun 19,9 persen responden mengaku tidak percaya dengan pemberitaan media.
- Ξሂсвоጀዙщጱ мէсвεጿе իвιл
- Εщеդ ዩ
- ቃщаπо ςеկу унαζякрա ρաсокаχ
- Ցա ψ ниրеլ
- Праռи ካνову υβጀψимаቢ
- Д ашιхр
SIKKA, KOMPAS.com - Pakar Komunikasi Universitas Nusa Nipa Indonesia, Jonas KGD Gobang menanggapi hasil survei Litbang Kompas Desember 2023 terkait elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024
JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas akhir Januari 2023 kemarin menunjukkan eksistensi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi keagamaan Islam. Hampir separuh responden yakni 49,6 persen memikirkan kata "organisasi" saat mendengar tentang "Nahdlatul Ulama". Responden kelompok ini mengasosiasikan NU sebagai organisasi Islam JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang dilaksanakan Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan, elektabilitas PDI Perjuangan masih berada di posisi teratas dengan angka 22,8 persen, disusul oleh Partai Gerindra (13,9 persen). Elektabilitas PDI-P tercatat meningkat dari angka 19,1 persen pada Oktober 2021, begitu pulaHasil survei Litbang Kompas membagi dua kategori, yaitu partai papan atas dan partai papan menengah dan bawah. NasDem masuk di kategori partai menengah dan bawah dalam survei Litbang Kompas
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, walaupun intensitas politik mulai menghangatkan agenda pemilu presiden, potensi keterpilihan tiap calon tetap di kisaran yang cukup rendah, di bawah 30 persen. Kenaikan dan penurunan potensi keterpilihan setiap kandidat juga masih berada dalam rentang yang tidak signifikan.
TKN Prabowo-Gibran respons hasil survei terbaru yang dikeluarkan Litbang Kompas edisi Desember 2023, bersyukur Prabowo-Gibran ungguli pasangan lain.Pihaknya juga menjamin hasil survei Tim Litbang Kompas tidak akan diubah atau dimanipulasi. Harian Kompas menjamin validitas data hasil survei karena wawancara Tim Litbang Kompas dilakukan secara tatap muka di seluruh provinsi. “Jadi cukup jawaban dari responden itu betul-betul murni tidak dikurangi dan ditambahi,” kata Adi. .