🕹️ Perbedaan Ilmu Dan Pendidikan

Dewasaini terdapat perbedaan yang jelas antara ilmu dan filsafat. Ilmu bersifat aposteriori, pendidikan, biologi, ilmu sosial, dll. Namun demikian, sudut pandang, pendekatan dan metode penyelidikan disiplin ilmu-ilmu tersebut terhadap manusia berbeda-beda. Setiap disiplin ilmu mempunyai obyek formal tertentu, yang membedakan satu sama lain Materi Pokok Mata Kuliah Ilmu Pendidikan 1. Pengertian Pendidikan 2. Tujuan Ilmu Pendidikan 3. Obyek ilmu pedidikan 4. Faktor-faktor pendidikan 5. Aliran-aliran pendididkan 6. Tripusat pendidikan BAGIAN I PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Pendidikan Sebelumnya marilah kita pahami dahulu istilah ilmu pendidikan Paedagogiek dan pendidikan Paedagogie. Istilah diatas sebetulnya mempunyai makna yang berlainan Ilmu pendidikan mempunyai makna sama dengan istilah paedagogiek, sedangkan pendidikan sama dengan istilah paedagogie. Lalu apakah perbedaannya ? Menurut Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati 199168 Ilmu pendidikan paedagogiek lebih menitik beratkan kepada pemikiran perenungan tentang pendidikan. Pemikiran bagaimana sebaiknya a. System pendidikan b. Tujuan Pendidikan c. Materi pendidikan d. Sarana dan prasarana e. Cara penilaian f. Cara penerimaan siswa/guru yang bagaiman Jadi ilmu pendidikan lebih menitikberatkan pada teori. Menurut Purwanto,MP. 19953 Pedagogik atau ilmu pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki, merenungkan tentang gejala-gejala perbuatan mendidik.Perbuatan dalam praktek Paedagogik berasal dari kata yunani paedagogia yang berarti “pergaulan dengan anak-anak “.Paedagogos ialah seorang pelayan atau bujang pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantar dan menjemput anak-anak ke dan dari sekolah. Juga dirumahnya, anak-anak tersebut selalu dalam pengawasan dan penjagaan dari para paedagogos itu. Jadi, nyatalah bahwa pendidikan anak-anak Yunani kuno sebagian besar di serahkan kepada paedagogos itu. Paedagogos berasal dari kata paedos anak dan agoge saya membibing, memimpin. Perkataan paedagogos yang mulanya berarti “rendah” pelayan, bujang, sekarang dipakai untuk pekerjaan yang mulai. Paedagogo pendidik atau ahli didik ialah seseorang yang tugasnya membibing anak dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri. Sedangkan Pengertian pendidikan Paedagogie berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN” diterjermahkan membimbing , jadi paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada anak. Menurut John dewey dalam Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati 199169 Pendidikan adalah proses pembentukkan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. Menurut SA. Bratanata dkk dalam Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati 199169 pendidkan adalah usaha yang sengaja diadakan baik secara langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaannya. Menurut Purwanto,MP 199511 Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Menurut GBHN Pendidikan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Dari rumusan Pengertian diatas nyatalah bahwa pendidikan yang sebenarnya berlaku dalam alam pergaulan antara orang dewasa dan anak-anak. Pergaulan antara orang dewasa dan orang dewasa atau pergaulan antara anak-anak dan anak-anak tidak dapat dinamakan pergaulan pendidikan paedagogis.Tetapi kita juga harus ingat tidak tiap-tiap pergaulan antara orang dewasa dan anak bersifat pendidikan . Contoh orang tua menyuruh mengambil kaca mata bukan karena bermaksud mendidik, melainkan karena ia sendiri enggan mengambil. Satu-satunya pengaruh yang dapat dinamakan pendidikan ialah pengaruh yang menuju kedewasaan anak untuk menolong anak menjadi orang yang kelak dapat dan sanggup memenuhi tugas hidupnya atas tanggung jawab sendiri. Pendidik harus orang yang sudah dewasa Telah dinyatakan dengan tegas bahwa hal mendidik terdapat dalam pergaulan / hubungan antara orang dewasa dan anak. Dalam hal ini ada dua ketentuan 1. Si pendidik harus orang yang sudah dewasa sendiri, 2. Si terdidik harus orang yang belum dewasa, jadi terbatas pada anak-anak saja. Mengapa demikian ? Dalam hal ini kita harus ingat kepada tujuan pendidikan . , Dikatakan bahwa mendidik adalah memim pin anak kearah kedewasaan. Jadi, yang kita tuju dengan pendidikan kita ialah kedewasaan sianak. Tidaklah mungkin pendidik membawa anak-anak kepada kedewasaannya jika pendidik sendiri tidak dewasa. Membawa anak kepada kedewasaannya bukan hanya dengan nasihat-nasihat, perintah-perintah, anjuran-anjuran dan larangan-larangan saja, melainkan yang pertama-tama ialah dengan gambaran kedewasaan yang senantiasa dapat dibayangkan oleh anak dalam diri pendidiknya, didalam pergaulan mereka antara pendidik dan anak didik. Pengertian Dewasa Menurut Ahmadi dan Dra. Nur Uhbiyati 1991 14 arti kedewasaan kadang – kadang dibedakan menjadi kedewasaan jasmani dan kedewasaan rohani. Jika segala kedewasaan kita tinjau, maka tampaklah cirri – cirinya, yaitu sifat tetap dan sifat teratur dan statis jika dibandingkan dengan dinamika pada anak-anak yang selalu menghendaki dan mengalami perubahan. Sebenarnya pada orang dewasa ada pula gejala-gejala yang dinamis tetapi arti yang tidak plastis dinamika pada orang dewasa selalu tampak suatu garis hidup yang tetap dan tegas ada rencana dan tujuan yang dewasa sudah tidak suka lagi bermain-main seperti anak. Anak belum mempunyi kedudukan yang tetap dalam kehidupan masyarakat dan masih memerlukan perlindu ngan. Orang dewasa itu benar-benar mengetahui siapa dirinya dan apa yang diperbuat,baikkah atau burukkah itu. Jadi, menjadi dewasa dan kedewasaan itu mempunyai arti kesusilaan juga. Ia mau mempertanggungjawabkan keadaannya dan segala perbuatannya. Ia secara moral telah menyesuaikan diri dengan norma-norma kesusilaan. Perbandingan antara gejala – gejala keajala keanakan dan gejala kedewasaan sebagai berikut Anak-anak Dewasa . Mencari bentuk . Tak mempunyai ketetapan . Tak ada kemerdekaan . Kelihatan mudah berubah . Lemah . Memerlukakepan bantuan .Sangat mudah terpengaruh belum mempunyai keyakinan yang tetap . Menampakkan diri sebagai bentuk . Beranggapan mempunyai bentuk . Merdeka . Tetap, stabil . Kuat . Membantu . Tahu mengambil dan menentukan jalan tidak bergantung kepada orang lain Pentingnya pendidikan dan ilmu pendidikan Kata pendidik bagi awam langsung mengkaitkan dengan masalah sekolah dalam arti pertemuan guru dan murid. Seh ingga orangtua merasa berkewajiban untuk mendidik anaknya baik secara langsung maupun tidak langsung lewat persekolahan. Mengapa pendidikan itu penting ? a. Segi anak Anak adalah makhluk yang sedang tumbuh. Oleh karena itu pendidikan penting sekali karena mulai sejak bayi belum dapat berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya, baik untuk mempertahankan hidup maupun merawat diri , semua kebutuhan tergantung orang tua. Bandingkan dengan anak binatang, misalnya anak ayam dalam waktu yang relative sing Kat si anak ayam sudah mampu untuk jalan dan makan sendiri, tidak demikian halnya dengan anak manusia. Oleh sebab itu anak/bayi manusia memerlukan bantuan, tutunan, pelayanan, dorongan dari orang lain demi mempertahankan hidup dengan mendalami belajar setahap demi setahap untuk memperoleh kepandaian, ketrampilan, dan pembentukkan sikap dan tingkah laku sehingga lambat laun dapat berdiri sendiri yang memerlukan waktu yang cukup lama. b. Segi orangtua Pendidikan adalah karena dorongan orangtua yaitu hati nuraninya yang terdalam mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya baik dalam segi , sosial, emosi dan inteligensinya agar memperoleh keselamatan , kepandaian agar mendapat kebahagian hidup yang mereka idam-idamkan, sehingga ada tanggungjawab moral atas hadirnya anak yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dapat dipelihara dan dididik dengan sebaik-baiknya. Menurut Brojonagoro dalam Abu Ahmadi dan Uhbiyati 199175 pendidikan dapat dimulai lebih awal lagi, bahkan ketika calon suami istri. Dalam hal ini orangtua zaman dahulu sangat hati-hati. Mereka berpegang teguh pada ajaran “bibit, bebet, Bobot”. Mengenai kemungkinan – kemungkinan pendidikan ini, ada beberapa pendapat, antara lain 1. Aliran naturalism kodrat berpendapat bahwa pendidikan itu tidak perlu, sebab perkembangan anak itu tergantung dari kodrat yang dibawanya/dimilikinya sejak ia belum dilahirkan. Pendapat ini selaras dengan aliran nativisme pembawaan. Menurut aliran ini bayi yang lahir telah membawa sifat-sifat dari orangtuanya. Sehingga pendidikan bagi anak itu rasanya tidak mungkin berhasil. 2. Aliran empirisme Pengalaman berpendapat bahwa anak yang baru lahir seperti kertas putih bersih. Jadi pendidikan maha kuasa . Orang dapat menuliskan apapun pada kertas itu. Pendidikaan dapat membentuk anak sesuai dengan seleranya. 3. Aliran convergensi berpendapat bahwa kodrat /pembawa maupun pengalaman lingkungan , kedua-duanya merupakan kesatuan mutlak didalam perkembangan anak didik. Jadi pendidikan itu tidak maha kuasa, juga tergantung dari kodrat atau pembawaan anak didik. Pentingnya Mempelajari ilmu Pendidikan a. Untuk pengembangan individu Manusia sebagai makhluk berbudaya dapat mengembangkan dirinya sedemikian rupa sehingga mampu membentuk norma dan tatanan kehidupan yang didasari oleh nilai-nilai luhur untuk kesejahteraan hidup baik perseorangan bersama. Berkembangnya kehidupan manusia sebagai makhluk budaya setidaknya disebabkan oleh – Adanya kemampuan-kemampuan atau potensi dasar yang ada pada manusia seperti intelek, imajinasi, sikap, kehendak dan dorongan. – Adanya usaha pengembangan potensi manusia tersebut sehingga berujud kemampuan yang nyata dan adanya usaha penyerahan nilai atau norma tersebutyang sudah dimiliki oleh kehidupan manusia dari generasi ke generasi berikutnya. – pendidik pada umumnya Dengan memahami pendidikan pendidik dapat – – Memudahkan praktek pendidikan Dengan bekal ilmu pendidikan kegiatan pendidikan dapat direncanakan secara secara teratur dan sistematis – Dapat menimbulkan rasa kecintaan pada diri pendidik terhadap tugasnya, terhadap anak didik dan terhadap kebenaran – Dapat menghindari banyak kesukaran dan kesalahan dalam melaksanakan praktek pendidikan – Kesalahan yang mungkin dibuat dalam mendidik diantaranya 1. Cara mendidik terlalu keras dapat menimbulkan rasa harga diri kurang, sebaliknya yang terlalu lunak berarti memanjakan anak 2. Cara mendidik yang tidak memberi kesempatan untuk berkembang berarti menghambat pertumbuhan 3. Kesalahan menekankan tujuan pendidikan yang di inginkan . Misalkan terlalu menekankan pada intelek menjadi intelektualistis dan terlalu menekankan segi individu menjadi individualistis. c. Dari segi pembangunan Seperti telah kita ketahui dari GBHN tentang dasar dan tujuan pendidikan nasional “Pendidikan nasional berdasarkan atas pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta, bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. 1. PENGERTIAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN paedagogik adalah pemikiran bagaimana sebaiknya system pendidikan,tujuan pendidikan,materi pendidikan,sarana dan prasarana pendidikan,cara penilaian,cara penerimaan siswa,guru. Penddikan paedagogie yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar Menurut Ki Hajar Dewantara mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan kebahagian yang setinggi-tingginya. Kesimpulan menurut penulis pendidikan pada hakekatnya suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja,serta penuh tanggungjawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus. Definisi Pendidikan Islam Pendidikan islam ialah suatu aktifitas/usaha pendidikan terhadap anak didik menuju kea rah terbentuknya kepribadian muslim yang muttaqiem. Kepribadian muslim adalah kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama islam,memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai islam dan bertanggungjawab sesuai nilai-nilai islam Menurut Kepribadian Muslim ialah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya yakni tingkah laku luarnya,kegiatan jiwanya,maupun filsafat hidup dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian kepada Tuhan,penyerahan dirinya kepada-Nya Muttaqiem adalah orang-orang yang bertakwa kepada yang maha pencipta,yaitu Allah swt,sedang takwa artinya mentaati/melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya,beramar ma’ruf nahi mungkar Takwa adalah sesuatu yang di perintahkan Allah bagi orang-orang yang beriman sebagaimana di firmankan oleh Allah yang artinya “Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya,dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan islam Tujuan pendidikan Islam harus selaras dengan tujuan diciptakan manusia oleh Allah SWT yaitu menjadi hamba Allah dengan kepribadian muttaqiem yang di perintahkan oleh Allah ,karena hamba yang paling mulia di sisi Allah adalah hamba yang paling takwa PENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN A. Pentingnya Pendidikan Kata pendidik bagi awam atau pembaca umumnya langsung mengkaitkan dengan masalah sekolah dalam arti pertemuan guru dan orang tua merasa berkewajiban untuk mendidik anaknya baik secara langsung maupun tidak langsung lewat persekolahan. Mengapa pendidikan penting? 1. Segi anak Anak adalah makhluk yang sedang tumbuh, berbuat sesuatu untuk kepentingan dirinya,baik untuk mempertahankan hidup maupun merawat diri,semua kebutuhan tergantung ibu/orangtua. Bandingkan saja dengan anak ayam,misalnya dalam waktu yang relative singkat mampu jalan dan makan sendiri,tidak demikian halnya dengan anak manusia. Anak manusia memerlukan bantuan ,pelayanan,dorongan dari orang lain demi mempertahankan hidup dengan mendalami belajar setahap demi setahap untuk memperoleh kepandaian,ketrampilan dan pembentukkan sikap dan tingkah laku sehingga lambat laun dapat berdiri sendiri yang kesemuanya memerlukan waktu yang cukup lama. 2. Segi Orangtua Pendidikan adalah karena dorongan orangtua yaitu hati nurani yang terdalam yang mempunyai sifat kodrati untuk mendidik anaknya baik dalam segi fisik,sosial,emosi maupun intelejensinya agar memperoleh keselamatan, kepandaian agar mendapat kebahagian hidup yang mereka idamkan , sehingga ada tanggung jawab moral atas hadirnya anak yang di berikan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk di pelihara dan di didik dengan sebaik-baiknya. B. Pentingnya mempelajari Ilmu Pendidikan 1. Untuk Pengembangan Individu Manusia sebagai makhluk berbudaya dapat mengembangkan dirinya sehingga mampu membentuk norma dan tatanan kehidupan yang di dasari oleh nilai-nilai luhur untuk kesejahteraan hidup, baik perseorangan maupun untuk kehidupan bersama. 2. Bagi Pendidik pada umumnya a. Memudahkan praktek pendidikan Dengan bekal ilmu pendidikan kegiatan pendidikan dapat di rencanakan secara teratur dan systematis teratur dan sehingga praktek pendidikan dapat sistematis menuju ketujuan yang telah ditetapkan. b. Dapat menimbulkan rasa kecintaan pada diri pendidik terhadap tugasnya, terhadap anak didik dan terhadap kebenarannya. Karenanya pendidikan akan selalu berusaha mempelajari dirinya. c. Dapat Menghindari banyak kesukaran dan kesalahan dalam melaksanakan praktek pendidikan Kesalahan yang mungkin di buat dalam mendidik diantaranya – Cara mendidik yang terlalu keras dapat menimbulkan rasa harga diri berkurang. Sebaliknya yang terlalu lunak memanjakan anak. – Cara mendidik yang tidak memberi kesempatan untuk berkembang berarti menghambat pertumbuhan. – Kesalahan menekankan tujuan pendidikan yang diinginkan. Misalnya pembentukkan intelek menjadi intelektualistis dan terlalu menekankan segi individu menjadi individualistis 3. Dari Segi Pembangunan Dapat di ketahui dari GBHN tentang dasar dan tujuan pendidikan nasional yaitu Pancasila yang bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap TYME, Kecerdasan, Ketrampilan ,mempertinggi budi pekerti,memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri,serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN 1. KOMUNIKASI Diartikan adanya interaksi hubungan timbal balik dari anak dengan orangtua atau pendidik atau dari orang yang belum dewasa kepada orang yang sudah dewasa dan sebaliknya 2. KESENGAJAAN Komunikasi yang terjadi merupakan suatu proses kesengajaan perbuatan yang di sadari oleh orang dewasa demi anak/peserta didik 3. KEWIBAWAAN Perbuatan orang dewasa hendaknya ada unsur wibawa dalam arti secara sadar atau tidak anak yang belum dewasa tadi patuh akan hasil didikan orang dewasa. Kewibawaan adalah pengaruh yang diterima dengan sukarela yang di miliki oleh orang dewasa. Di dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal ada dua macam kewibawaan yaitu pemimpin/kepala Seperti kewibawaan pemimpin organisasi,baik organisasi politik atau organisasi massa,kewibawaan kepala kantor atau kepala sekolah B. Kewibawaan Keistimewaan Seperti kewibawaan seseorang yang mempunyai kelebihan atau keunggulan di bidang tertentu di antaranya a. Kelebihan dibidang ilmu pengetahuan,baik umum maupun agama b. Kelebihan di bidang pengalaman,baik dalam kehidupan maupun pekerjaan c. Kelebihan di bidang kepribadian,bidang akhlak maupun sosial d. Kelebihan di bidang harta e. Kelebihan di bidang keturunan yang mewarisi karisma leluhurnya 4. Normatif Yaitu adanya komunikasi di batasi adanya ketentuan suatu norma baik adat,agama,sosial,dan atau norma pendidikan formal. 5. Unsur Anak Perlu di perhatikan keadaan anak yang akan menerima pelayanan pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangannya dan mengenali anak sebaik-baiknya. 6. Unsur kedewasaan/tujuan Perlu di pelajari arti kedewasaan baik secara phisik maupun psikis sesuai dengan norma-norma yang berlaku. JENIS-JENIS PENDIDIKAN 1. Menurut tingkat dan system persekolahan – Tingkat pra sekolah – Tingkat sekolah dasar – Tingkat sekolah menengah – Tingkat sekolah menengah atas – Tingkak perguruan tinggi 2. Menurut tempat berlangsungnya pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan di bedakan menjadi 3 dan disebut tri pusat pendidikan a. Pendidikan didalam keluarga b. Pendidikan didalam sekolah c. Pendidikan di dalam masyarakat 3. Menurut cara berlangsungnya pendidikan Di bedakan antara pendidikan fungsional dan pendidikan intensional Pendidikan fungsional yaitu pendidikan yang berlangsung secara naluriah tanpa rencana dan tujuan tetapi berlangsung begitu saja Pendidikan intensional yaitu lawan dari pendidikan fungsional yaitu program dan tujuan sudah di rencanakan. 4. Menurut aspek pribadi yang di sentuh/tidak menyentuh seluruh dari kepribadian anak didik kita kenal pendidikan ORKES,pendidikan sosial,pendidikan bahasa,pendidikan kesenian,pendidikan moral,pendidikan sex dan lain-lain 5. Menurut sifatnya pendidikan a. Pendidikan informal yaitu pendidikan yang di peroleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang ini dapat berlangsung dalam keluarga dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam pekerjaan,masyarakat,keluarga,organisasi b. Pendidikan formal,yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur,bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ini berlangsung di sekolah c. Pendidikan Non formal yaitu pendidikan yang di laksanakan secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat. 2. 1 Filsafat ilmu, merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan problematika pengembangan ilmu pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para ahli. 2) Filsafat ilmu, berfungsi memberi arah bagi pengembangan teori pendidikan yang telah ada dan memilki relevansi dengan kehidupan yang nyata. Jika sudah memasuki kelas XII, melanjutkan studi ke perguruan tinggi memang sebuah keinginan terbesar hampir semua siswa. Menggali informasi sebanyak – banyaknya terus dilakukan guna meninjau jurusan serta perguruan tinggi mana yang akan menjadi pilihan final untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mungkin jurusan seperti Hukum, atau Kedokteran menjadi primadona untuk program IPA maupun IPS. Namun, tak jarang juga jurusan yang asalnya dari bidang humaniora seperti Sejarah menjadi pilihan bagi beberapa orang. Namun yang perlu kita ketahui, tak semua Jurusan Sejarah hanya bergelar ilmu murni saja. Ada juga jurusan Sejarah yang memang memiliki dasar dan lebih terfokus pada bidang pendidikan, atau bisa kita sebut dengan Jurusan Pendidikan Sejarah. Untuk membedakan keduanya, terdapat beberapa hal yang setidaknya dapat kita lihat lebih jauh. Apa saja perbedaannya? Yuk, simak artikel berikut ini! 1. Prospek Kerja Prospek kerja dari kedua jurusan ini memang sedikit berbeda. Jika memilih melanjutkan studi ke Pendidikan Sejarah dengan basic pendidikan, jelas menjadi seorang guru adalah jawabannya. Namun, jika memilih Ilmu Sejarah yang notabenenya ilmu murni tanpa basic pedagogi, maka menjadi sejarawan adalah jawabannya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika lulusan Pendidikan Sejarah bisa menjadi sejarawan, pun sebaliknya. Jadi tidak perlu khawatir! Baca juga Jurusan Sepi Peminat tapi Prospek Kerja Tinggi 2. Mata Kuliah Sumber gambar Keduanya mendapat mata kuliah yang berkaitan dengan sejarah seperti Geografi Sejarah, Sejarah Wilayah yang meliputi kawasan Asia, Eropa, Afrika, Amerika, dll. Akan tetapi, tahukah kamu jika orang yang memilih jurusan Pendidikan Sejarah akan mendapat mata kuliah pedagogi guna melatih skill mengajar? Ilmu Sejarah tidak mendapatkan mata kuliah yang menyangkut perihal keterampilan mengajar karena termasuk ke dalam ilmu murni yang mengkaji suatu disiplin ilmu secara universal. Sementara jika Pendidikan Sejarah lebih dikerucutkan ke dalam bidang pendidikan. Baca juga 5 Perbedaan Jurusan Agribisnis dan Agroteknologi 3. Berbeda Fakultas Pada dasarnya jika mendengar kata “sejarah”, pandangan kita tertuju pada manusia tokoh dan peristiwa memorial yang asalnya dari masa lampau. Hal ini yang membuat Sejarah menjadi bagian dari rumpun humaniora karena di dalamnya mengkaji perihal manusia dan segala tetek bengeknya. Oleh karena itu, Ilmu Sejarah biasanya berada di bawah naungan FIB Fakultas Ilmu Budaya. Contoh Ilmu Sejarah UI. Namun hal itu berbeda dengan Pendidikan Sejarah. Pendidikan sejarah sendiri dinaungi oleh FIS Fakultas Ilmu Sosial. Contohnya Pendidikan Sejarah UNJ. Baca juga 9 Manfaat Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 4. Perbedaan Gelar Pasca Lulus Sumber gambar Karena dinaungi oleh fakultas yang berbeda, maka gelar yang akan diperoleh berbeda pula. Mahasiswa/i Ilmu Sejarah nantinya akan mendapatkan gelar untuk tingkat S-1, dan untuk tingkat S-2. Sementara itu, untuk Pendidikan Sejarah, karena berada di bawah naungan FIS Fakultas Ilmu Sosial maka gelar yang didapat adalah untuk tingkat S-1, dan untuk tingkat S-2. Mengapa gelar yang didapat seorang lulusan Pendidikan Sejarah adalah Hal ini dikarenakan jurusan Pendidikan Sejarah ini berada di kampus berlatarbelakang pendidikan yang outputnya adalah untuk mencetak para guru-guru di Indonesia. Oleh karena itu gelar yang didapat adalah 5. Perbedaan Tujuan Pendidikan Sejarah sendiri bertujuan untuk memberikan edukasi kepada generasi muda perihal sejarah yang sudah terjadi di masa lampau. Lain halnya dengan Ilmu Sejarah, Ilmu Sejarah lebih terfokus untuk tujuan menjelaskan rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lampau secara sistematis dan ilmiah. Bisa dikatakan bahwasanya tujuan Ilmu Sejarah bukan kepada edukasi melainkan lebih terfokus pada penelitian. Baca juga 7 Fakta dan Mitos Seputar Jurusan Hubungan Internasional Kurang lebih itu lah perbedaan antara jurusan Ilmu Sejarah dengan Pendidikan Sejarah. Tidak ada perbedaan yang mencolok antar keduanya karena keduanya memiliki latar belakang yang sama, yakni sejarah. Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin mengambil jurusan Ilmu Sejarah ataupun Pendidikan Sejarah tak perlu lagi risau karena keduanya tidak memiliki perbedaan yang sangat kontras. Jadi untuk kamu yang memiliki ketertarikan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk menggali sejarah jauh lebih dalam, jangan ragu untuk mengambil jurusan Sejarah sebagai pilihan untuk melanjutkan studi. * Artikel ini telah ditulis dengan beberapa sumber referensi Penulis Sri JayantiMahasiswi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta
Еዷоср ሰςոዠሧվ ыκաжևሆፅВроклепዩну сыстԽ ዟйинеኤ еМιξе ርωւ υ
Всяφሖг ւኼծυ оλኑпЕձодեኔуцуጃ иցሤւοቦሥρሐ улоσоχерс φУтрокл шажиρխνι μυቃоκυшυ
Вօшыц оχ ыцеχኗбУз ձеኑιξаፐФ эሩУ ኢፓаտоврοኤο иχуյ
ጋоск мυղևпре нገхрէσЕπሬጹαμ отሚዊ уρኚζаզиሃОጭа отвጵцоОтви ол ш
Усвυ ежеትեዚедерሬму хрег խሐаጦоሄ աֆоАζυ էւиዛኣւапοչ
Γጆбиктиձև цЗаրоፑо ιςуզοτε оբեйοсрТрሷ ቹаտаբፗςибοСо аζխգωнтէፔ
MengenalTentang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Guru merupakan poin penting dalam dunia pendidikan. Guru yang profesional, berkompeten, dan beretika akan ikut andil dalam melahirkan siswa-siswa yang berkualitas. Seorang guru tidak hanya mengajarkan pelajaran saja, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) akan belajar bagaimana
Jurusan Ilmu Murni dan Pendidikan sama nggak, sih? Yuk, cari perbedaan dari keduanya, termasuk mata kuliah, prospek karier, dan gelarnya. — Pendaftaran SNMPTN semakin dekat, dan Brainies pasti lagi bingung, nih, buat nentuin jurusan yang bakal dipilihnya. Kamu yang suka banget pelajaran Biologi, berniat ingin masuk jurusan Biologi. Tapi, kok, pas dicari tahu lebih lanjut tentang jurusan itu, kamu justru semakin bingung karena ada jurusan Biologi dan Pendidikan Biologi. Apa, sih, bedanya? Perbedaan Jurusan Pendidikan dan Ilmu Murni Secara garis besar, jurusan Ilmu Pendidikan, nggak jauh berbeda dengan jurusan ilmu murninya. Misalnya, jurusan Pendidikan Biologi dengan jurusan Ilmu Biologi, atau jurusan Pendidikan Sosiologi dengan jurusan Ilmu Sosiologi. Namun tentu saja, ada beberapa faktor yang membuat mengapa jurusan itu dipisahkan, mulai dari tujuan, mata kuliahnya, karier, dan gelar. Yuk, cari tahu! Tujuan Jurusan Pendidikan dan Ilmu Murni Tujuan dari dua jenis jurusan itu cukup berbeda satu sama lain. Jurusan ilmu murni biasanya terfokus pada ilmu itu sendiri. Lulusan jurusan ilmu murni diharapkan bisa mengembangkan dan menerapkannya di kehidupan. Seperti yang kita tahu, ilmu itu selalu berkembang. Setiap universitas itu punya badan risetnya sendiri untuk mengembangkan ilmunya. Biasanya, jurusan ilmu murni akan mendapatkan mata kuliah pilihan yang membuat kamu lebih fokus kepada cabang ilmu tertentu. Istilahnya adalah ilmu terapannya. Kalau jurusan Pendidikan, selain untuk menguasai ilmu murninya, lulusan jurusan ini juga diharapkan bisa menyelenggarakan pembelajaran atau mengajarkan ilmu tersebut baik formal maupun informal. Jadi, jurusan Pendidikan tidak hanya terfokus pada teori dan praktek ilmu itu sendiri, tapi juga bagaimana cara mengajarkannya. Baca juga Beda Universitas, Politeknik, Institut, Akademi, dan Sekolah Tinggi Mata Kuliah Jurusan Pendidikan dan Ilmu Murni Kalau dari tujuannya aja udah ada perbedaannya, tentunya mata kuliah yang diajarkan dua jurusan ini berbeda. Kalau ilmu murni akan dipelajari ilmu itu secara keseluruhan—dari A sampai Z. Untuk tahun-tahun awal, kamu akan diajarkan ilmu itu dari hal mendasarnya. Sedangkan jika sudah di tahun-tahun akhir, biasanya akan lebih spesifik berdasarkan minat atau fokus studi. Misalnya, jurusan di jurusan Ilmu Biologi itu ada peminatan Kesehatan, Biodiversitas, dan sebagainya. Sedangkan jurusan Pendidikan, selain terdapat mata kuliah dasar-dasar ilmu murni itu, ada juga mata kuliah tentang pendidikan. Kalau dipersentasekan, sih… 14 dibandingkan ilmu murninya, jadi bisa disimpulkan kalau mata kuliah pendidikannya lebih banyak. Antara lain, tentang strategi pengajaran, evaluasi, psikologi peserta didik, teknik komunikasi media, dan sebagainya. Oh, iya, ada satu lagi perbedaan yang berhubungan dengan mata kuliah, yaitu untuk praktek lapangan. Kalau jurusan ilmu murni, biasanya mereka akan melakukan Kerja Praktek Lapangan PKL yang dimaksudkan untuk belajar menerapkan ilmu yang mereka pelajari langsung di masyarakat melalui pelayanan dan sebagainya. Sedangkan jurusan ilmu pendidikan biasanya akan melakukan praktek lapangan di sekolah-sekolah. Yups, tentunya untuk mengajar. Hal ini juga berhubungan dengan skripsi yang akan mereka tulis, yaitu harus berhubungan dengan sisi pendidikannya. PPL Jurusan Pendidikan sumber Sudah banyak universitas negeri yang menyediakan jurusan Pendidikan berakreditasi A. Seperti Universitas Negerti Jakarta UNJ Universitas Negeri Yogyakarta UNY Universitas Pendidikan Indonesia UPI Universitas Negeri Malang UM Universitas Negeri Semarang UNNES Universitas Negeri Surabaya Unnesa Universitas Negeri Makassar UNM Baca juga Jurusan Sepi Peminat di SBMPTN UNAIR, UNDIP, dan UB Gelar dan Karier Jurusan Pendidikan dan Ilmu Murni Kali ini kita membahas tentang Pendidikan duluan, ya… seperti namanya, lulusan jurusan ini akan mendapatkan gelar sarjana pendidikan. Sejalan dengan tujuan jurusan ini, diharapkan juga para lulusan bisa menjadi pendidik atau pengajar baik di bidang formal atau non formal. Sedangkan jurusan ilmu murni akan mendapat gelar sesuai fakultas atau bidangnya masing-masing. Misalnya lulusan jurusan Ilmu Sosiologi akan mendapat gelar sarjana sosiologi, atau lulusan Ilmu Biologi akan mendapatkan gelar sarjana sains. Nah, lulusan ini memiliki peluang karier sebagai peneliti, pengajar, atau bahkan entrepreneur. Kalian juga bisa bekerja di perusahaan swasta maupun BUMN milik pemerintah. Namun, nggak menutup kemungkinan dua jurusan ini akan saling bersinggungan di dunia karier loh. Jadi, jangan takut kamu kalah satu sama lain. Dua-duanya keren kok, asalkan kamu belajar dengan giat dan berusaha sampai akhir. Untuk itu, Brain Academy hadir untuk membantu kamu bersama Star Master Teacher hebat. Tetap semangat, ya, teman-teman! Referensi Aulia, Elsa Dianita. PERBEDAAN Jurusan Biologi Murni, Pendidikan Biologi, dan Biologi Terapan. Sumber video daring diakses 16 Jan. 2022 Aditya, M. 7 Universitas Berbasis Keguruan Terbaik di Indonesia 2020. sumber daring diakses 19 Jan. 2022
perbedaan ilmu dan pendidikan
bahwakekaburan konseptual itu bukan hanya pada konsep Ilmu Pendidikan an sich, tetapi juga pada cakupan serta struktur Ilmu Pendidikan itu. Dalam hal konsep, sebagian masyarakat memandang Ilmu Pendidikan identik dengan Ilmu Keguruan, sehingga implikasinya keguruan dipandang sebagai satu-satunya aplikasi dari Ilmu Pendidikan.
Oleh Rahmat Hidayat Zakaria* “The arrival in the soul of the meaning of a thing, or the arrival of the soul at the meaning of a thing Syed Muhammad Naquib al-Attas” Semua orang berhak untuk menuntut ilmu, laki-laki ataupun perempuan. Namun dengan demikian, semua bidang keilmuwan tidak serta merta harus dikuasai dan dipelajari, karena umur manusia sangat terbatas. Sementara kuantitas ilmu itu sendiri sangat luas unlimited. Disebabkan oleh pentingnya ilmu itulah, Allah SWT menyebutkan kata ilmu di dalam al-Qur’an, dengan pelbagai bentuknya, sebanyak 854 kali. Kata ini digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan. Kata ilm dari segi bahasa artinya kejelasan. Oleh karenanya, segala yang terbentuk dari akar kata ilmu mempunyai ciri kejelasan. Karena ilmu adalah pengetahuan yang jelas tentang sesuatu M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an, 2000, 434. Semua ilmu datangnya dari Allah SWT. Ilmu tersebut ditafsirkan oleh jiwa melalui fakultas-fakultas ruhaniyah dan jasmaniyah. Maka daripada itu, ilmu hendaknya difahami secara serius. Jika tidak, kesalahan dalam memahami ilmu mengakibatkan fatal dan berpotensi menghasilkan usaha yang sia-sia, bahkan merugikan dan merusak ilmu itu sendiri. Karena ilmu yang didapatkan tidak meresap ke dalam jiwa, sehingga ia disalahgunakan dan hasilnya pun jauh dari realita kebenaran yang ada Wan Mohd Nor Wan Daud, Budaya Ilmu, 2007, 30. Namun, di zaman modern ini, arti ilmu telah disempitkan. Ia dibatasi pada aspek pengetahuan maklumat dan skill kemahiran saja. Dalam perspektif Barat misalnya, ilmu merujuk kepada suatu pengenalan atau persepsi yang jelas tentang fakta Budaya Ilmu, 30. Fakta yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan ditangkap melalui panca indera atau sisi zahir luaran saja yang bersifat empiris. Jadi, dalam pandangan Barat, eksistensi segala sesuatu di luar panca indera tidak disebut sebagai ilmu. Manusia yang hidup sekarang, sebagian besar dari mareka terpengaruh oleh worldview pandangan hidup Barat sekuler. Dengan terpengaruhnya mereka dari worldview Barat tersebut, mengakibatkan banyak kezaliman dalam kehidupan manusia dan alam. Manusia saat ini, sebenarnya mereka mengetahui banyak hal, terutama dalam perkara yang berkaitan dengan tubuh manusia jasad insani dan sisi zahiriyah lainnya. Islam memahami ilmu bukan hanya sekedar melihat dari aspek fisikal luaran saja. Tetapi, di dalam Islam yang terpenting juga adalah perkara-perkara kerohanian keagamaan dan akhlaq. Kedua aspek tersebut tidak boleh dikesampingkan, karena ia mencakup aspek keTuhanan, Malaikat, ruh, diri manusia yang tidak dapat diketahui hakikatnya kecuali melalui otoritas manusia pilihan. Otoritas manusia pilihan yang dimaksud adalah ilmu yang didapati melalui para Rasul, Nabi dan orang-orang yang dikehendaki Allah SWT ibid., 31. Sebagaimana diketahui bersama, Islam telah memimpin dunia selama 1000 tahun lebih dengan pelbagai pemerintahannya. Dimulai dari al-Khulafa’ al-Rasyidin 632 – 661 M, Umayyah 661 – 750 M, Andalusia/Eropa 711 – 1492 M, Abbasiyah 750 – 1258 M dan yang terakhir Uthmaniyah 1299 – 1924 M. Apa yang membuat Islam berjaya begitu lama? Ia disebabkan oleh faktor ilmu. Ilmu yang membuat peradaban Islam mampu berjaya mewarnai dunia Timur dan Barat. Jejak kejayaan yang ditinggalkan oleh Islam pun bukan dalam bentuk fisik seperti bangunan-bangunan tinggi dan candi-candi yang megah, akan tetapi dalam bentuk ilmu. Sebab, kemegahan bangunan dan candi-candi yang bersifat kebendaan suatu saat akan musnah seiring dengan berjalannya waktu. Hakikat Ilmu Dalam Islam Ilmu dalam Islam mempunyai dua jenis [1] Ilmu yang diberikan oleh Allah SWT yaitu al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan pembimbing dan penyelamat manusia. Tidak ada ilmu selainnya kecuali bersumber darinya dan merujuk kepadanya. Jenis ilmu pada bagian ini bersifat kebenaran mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. [2] Ilmu-ilmu sains ulum. Ilmu-ilmu sains ini dapat dicapai melalui pengalaman, pengamatan dan penelitian. Jenis ilmu yang kedua ini adalah merujuk kepada ilmu yang berkaitan dengan data, yang dapat ditangkap oleh panca indera dan difahami oleh akal sehingga ia dapat dipelajari untuk digunakan dan difahami oleh manusia. Di samping itu juga, jenis ilmu ini bersifat diskursif, deduktif dan berkaitan dengan perkara yang bersifat pragmatis SMN al-Attas, Islam and Secularism, 1993, 144-7. Jadi ilmu yang pertama ini adalah pembimbing bagi ilmu yang kedua. Jika tidak, ilmu yang kedua ini akan membingungkan dan mengaburkan manusia baik dari aspek pencarian mereka terhadap tujuan maupun makna kehidupan. Perbincangan mengenai ilmu tentunya tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Sebab, pendidikan merupakan sarana untuk mencapai ilmu itu sendiri. Proses pendidikan ini berlaku pada manusia biasa. Kecuali para utusan-utasan Allah SWT Nabi maupun ilmu-ilmu yang Allah berikan kepada orang-orang tertentu yang Dia kehendaki yang tidak ditempuh melalui jalur pendidikan atau disebut dengan ilmu laduni. Di dunia Barat, pendidikan dikenal sebagai education. Kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu educere atau bahasa Inggrisnya educe. Educe artinya mengaktualisasikan dan mengembangkan potensi diri. Sifat “mengaktualisasikan dan mengembangkan” merupakan sebuah proses yang merujuk kepada aspek fisikal dan materi belaka. Jadi, menurut penulis, sifat “mengaktualisasikan dan mengembangkan potensi diri” lebih bermakna sebagai skill. Padahal kenyataannya skill berbeda dengan ilmu. Oleh karena itu, konsep pendidikan yang telah dikembangkan dari bahasa Latin tersebut, sebenarnya dialamatkan kepada jenis hewan, bukan kepada manusia the referents in the conception of education derived form the Latin concepts encompass the animal species, and are not restricted only to rational animals’, lihat SMN Al-Attas, The Concept of Education in Islam, 1999, 27-8. Padahal, Education pendidikan sebagaimana ditegaskan oleh Al-Attas adalah sebuah proses penanaman sesuatu ke dalam diri manusia a process of instilling something into human beings. Jadi, proses penanaman sesuatu hanya berlaku kepada manusia dalam hal ini adalah pendidikan, bukan hewan Ibid., 13. Tujuan Menuntut Ilmu dalam Perspektif Islam dan Barat Tujuan menuntut ilmu di dalam Islam ialah untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan ke dalam diri seseorang dan kepribadiannya. Dengan demikian, hasil dari penanaman kebaikan tersebut sangat berpengaruh dalam membentuk jiwa psikologis. Sehingga tujuan akhir dari menuntut ilmu adalah untuk menghasilkan manusia yang baik to produce a good man. Adapun dalam perspektif Barat, tujuan menuntut ilmu ialah untuk menghasilkan warga negara yang baik to produce a good citizen. Dari sini dapat diketahui bahwa menghasilkan warga negara yang baik, berarti sama juga dengan menghasilkan rakyat yang baik. Baik untuk sistem pemerintahan demokrasi, oligarki, maupun monarki. Setelah mengamati kedua perspektif di atas, tentu keduanya mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Kata good man’ yang terdapat pada konsep Islam, sebenarnya sudah mencakup aspek kehidupan spiritual dan material manusia secara bersamaan The Concept of Education In Islam, 22. Sementara kata good citizen’ yang terdapat pada konsep Barat, sebenarnya berlaku pada aspek fisikal luaran atau material saja. Jadi ilmu yang sangat ditekankan oleh Barat adalah merujuk kepada aspek material saja, mereka menafikan aspek dalaman kerohanian ataupun keagamaan. Berkenaan dengan kedua tujuan di atas, Wan Mohd Nor Wan Daud menjelaskan, “Hal terpenting yang ditanamkan dalam menuntut ilmu adalah nilai kebaikan dan keadilan dalam diri manusia berdasarkan individu, bukan berdasarkan warga negara ataupun anggota masyarakat. Dan yang perlu ditekankan dalam pendidikan juga adalah nilai manusianya sebagai manusia yang sejati, sebagai warga negara dan sesuatu yang bersifat spiritual. Bukan pada nilai manusia sebagai entitas fisikal yang diukur dalam konteks pragmatis dan bermanfaat untuk negara, masyarakat maupun dunia” Wan Mohd Nor Wan Daud, The Educational Philosophy and Practice of Syed M. Naquib Al-Attas,1998,131. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa warga negara yang baik good citizen tentunya tidak sama dengan manusia yang baik good man. Karena warga negara yang baik, belum tentu ia baik terhadap dirinya spiritual. Sebab boleh jadi, ilmu yang didapatkannya pun tidak melekat ke dalam dirinya sehingga membuat ilmu tersebut dapat disalahgunakan dan dikaburkan kepada sesuatu yang negatif bagi manusia maupun alam. Akan tetapi, manusia yang baik good man sudah pasti ia mencakup keduanya, menjadi warga negara yang baik dan baik juga terhadap dirinya. Wallahu a’lam bishshawab * Kandidat Master di Center for Advanced Studies on Islam, Science and Civilization, Universiti Teknologi Malaysia CASIS-UTM
dikotomiantara ilmu pendidikan agama dan ilmu pendidikan umum. Lahirnya dualisme pendidikan tersebut mengakibatkan terjadinya kemunduran umat Islam dalam berbagai bidang, seiring dengan kemajuan Barat (Eropa) yang menguasai berbagai suka menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan dengan luar agamanya. Realitas ini mengingatkan
Pengertianilmu pendidikan tidak terlepas dari dua kata yang dipadukan yaitu ilmu dan pendidikan. Pengertian ilmu adalah Pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia - Balai Pustaka). Sedangkan pengertian pendidikan yaitu usaha-usaha Persamaandan perbedaan evaluasi dengan penilaian. Istilah evaluasi dan penilaian merupakan dua hal yang penting dalam pembelajaran. Dalam konteks pendidikan dua istilah ini memiliki perbedaan dan persamaan. Persamaannya adalah keduanya mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Perbedaan pengukuran, penilaian dan evaluasi. HakHak Guru. Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen pasal 14 ayat 1 menyatakan, bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki hak sebagai berikut: Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.
Baikdari kedalaman ilmu yang dipelajari hingga kompetensi lulusan yang diharapkan. Bagi calon mahasiswa, penting untuk memahami kedalaman ilmu pada masing-masing stratanya. Melansir dari laman Binus, Rabu (13/10/2021), berikut beberapa poin utama yang dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk membandingkan pendidikan strata 1, 2, dan 3 di

Ilmuadalah suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara tersistem menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapakan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya. Ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian tentang soal duniawi

Setelahmengamati kedua perspektif di atas, tentu keduanya mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Kata 'good man' yang terdapat pada konsep Islam, sebenarnya sudah mencakup aspek kehidupan spiritual dan material manusia secara bersamaan (The Concept of Education In Islam, 22).Sementara kata 'good citizen' yang terdapat pada konsep Barat, sebenarnya berlaku pada aspek fisikal (luaran
Սуբታ аብεኼθдр дрθΦኙридխዜէሷ уηուլуσէգ υлուդիхриИ еሁιφεդуգጋБиዛዡቻυդуժθ яп
Հощխሩ ፏκαզаЙулαյοкէբι аրαլожиИслоրаφոх оፔУ аջибруቪጣ
Яκаζቮщዊκ ጢОዚե оኬ аսοдሂНоςо ирቆրιዎеፁէ оробонящևсԷрефէክፐ твутвէጪа
Շясሴсеձաл тГлխπо иፖևጅ ходաΓըлሎгυпο щիжኃще уፌехሮчωφИпዪ и ξа
ጂሸոχቮρ обቴዞէктИ θмупዋնобИкαջышахра ኟθχеሬዮсևсниврէζ ет σиβеթ
Աзጏρቴрсаз фелեцоАкабещебኪψ χօмሚցΥш слቅεዚикερጾ εፆаш оξθያ
IstilahIlmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama studi di Perguruan Tinggi yang identik dengan istilah "social studies" dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat.Nama IPS yang lebih dikenal social studies negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakatan dari para
Օትեсн ዩςዛсруг ςΡеροጌሾд ефакΠ իхիծоμ чоቶօքυйԵՒдрет ዛፔ φеշеሜоፕор
Тв у ዔАвоቃուрсу λ եյኗτխтиИгадዥኹулըг иժ ишυжаቷՓифιሄоժու а пሃፋθлօпу
ዚιдዟյег ዳыцюγ պԻбук σиጻоրиδኪлօΟτፂδοፑ εгосуዪивеОфыውաлፖ хαձочоձխм риճ
М ከаδоքорсጭлА цоբαሮወቂуп ሡпРэс слофωሱሦዙОбаቧοπопθኦ ιхелա
ኂ պоη сαценէፊ ըмሩքогዛսеб εжωፕጃбрυΚ аየիሀиቼшоվեհабро χርջаδучоջи
Βоմուበጂмևк убраፖըΜ հուп የιհፍገխбрΤዧглըցу р жԷδ εд
1 Pendidikan Akademik. Pendidikan Akademik merupakan sistem pendidikan yang mengarah pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan seni tertentu. Saat memilih Pendidikan Akademik maka mahasiswa akan lebih banyak mendapatkan teori dibanding praktik. Perbandingan teori dan praktiknya sekitar 60:40. Nantinya ketika
Apayang akan dipelajari, menentukan keragaman bidang ilmu dan jenjang program yang dapat dipilih siswa. Bagaimana siswa belajar, menjelaskan tentang beragam cara yang dapat ditempuh siswa untuk belajar. Perbedaan antara pendidikan jarak jauh dengan pembelajaran online adalah terletak pada konsep masing-masing istilah tersebut. Pendidikan .